Malang, ITN.AC.ID – Ratusan calon wisudawan Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) mengikuti pembekalan lulusan di Aula Kampus 1 ITN Malang pada Selasa (17/09/2024) lalu. Diadakan oleh Pusat Karir ITN Malang pembekalan menghadirkan dua alumni sukses. Yakni Dwion Yunus, ST, Senior Factory Manager PT Tirta Fresindo Jaya (Mayora Group), dan Iwan Nazarudin, ST., CEO Indogetjob.com, PT Indogetjob International Solution sekaligus kolaborator vokasakti.id by PT Telkom Indonesia, Tbk.
Pembekalan lulusan rutin diadakan oleh pusat karir untuk memberikan informasi dan gambaran seputar dunia kerja. Selain itu pusat karir juga berharap kepada lulusan untuk mengisi dan mengupgrade tracer study dan user survey. Tracer study atau survei alumni dilakukan untuk mengetahui kondisi dan karir lulusan. Manfaatnya sebagai umpan balik dari alumni yang akan digunakan oleh kampus untuk memperbaiki, meningkatkan, dan mengembangkan kualitas pendidikan. Ini juga akan membantu akreditasi kampus, dan prodi yang impact-nya akan kembali kepada alumni ketika pekerjaan mensyaratkan akreditasi.
Yakni Dwion Yunus, ST, Senior Factory Manager PT Tirta Fresindo Jaya (Mayora Group), dan
bersama Kepala Pusat Karir ITN Malang, Dr. Lila Ayu Ratna Winanda, ST., MT.
Sementara user survey atau survei pengguna bertujuan untuk mengukur kualitas lulusan dilihat dari sudut pandang pengguna lulusan, dalam hal ini perusahaan atau instansi. Mereka akan melihat kualitas lulusan yang dihasilkan perguruan tinggi sesuai yang diharapkan pengguna atau belum. Pada kesempatan tersebut hadir Wakil Rektor 3 ITN Malang, Dr. Hardianto, ST., MT., dan Kepala Pusat Karir ITN Malang, Dr. Lila Ayu Ratna Winanda, ST., MT.
Dwion Yunus, ST, merupakan alumnus Teknik Kimia ITN Malang, angkatan 2000. Ia mengajak lulusan menemukan potensi diri, dan minat sebelum benar-benar masuk ke dunia kerja. Dari potensi dan minat, maka akan memudahkan lulusan dalam memutuskan bekerja di bidang yang ia tentukan. Misalnya di bidang swasta, pendidikan, maupun berwirausaha.
“Untuk memasuki dunia kerja pertama yang dipersiapkan adalah mengidentifikasi potensi diri dengan refleksi diri. Melibatkan pengalaman, keterampilan, dan minat. Mulai apa yang dilakukan selama kuliah. Pengalaman yang dijalani, semisal organisasi, magang dan lainnya,” kata Dwion.
Menurut Dwion,lulusan harus bisa merefleksikan hard skill, dan soft skill yang dimiliki. Hard skill bisa diperoleh dari praktikum-praktikum yang dilakukan selama kuliah. Soft skill dilihat dari leadership, communication skill, problem solving, analytical skill, dan lain-lain.
“Kalau belum mumpuni gali lagi. Biasanya penerima kerja akan menggali potensi yang anda miliki. Apakah anda mampu menyelesaikan hambatan-hambatan (problem solving), dan lain-lain. Harapannya bisa menjadi leadership masa depan,” jelasnya.
Selain identifikasi perlu juga networking dan kolaborasi untuk membuka peluang baru melalui informasi-informasi. Dalam perjalanan menuju kesuksesan akan ada tantangan yang harus dihadapi. Setiap tantangan adalah kesempatan untuk belajar dan bertumbuh. “Kembangkan potensi yang ada dengan rasa percaya diri, semangat, positif thinking, dan attitude,” tegasnya.
Sementara Iwan Nazarudin, ST., merupakan alumnus Teknik Mesin S-1, angkatan 1991. Menurutnya dunia usaha, dunia industri, dan entrepreneur penuh dengan kompetisi. Sehingga dunia kerja sangat membutuhkan SDM yang berkarakter dan kompeten.
“Masuk dunia kerja harus punya riset, harus punya argumen. Dunia kerja membutuhkan orang-orang yang punya argumen, bukan yang bisa asal bicara,” serunya.
Menurutnya ada 6 M yang dibutuhkan untuk mewujudkan impian di dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Yakni manpower, machinery, materials, method, market, dan money. Manpower berkaitan dengan SDM dengan karakteristik bidang kerja administration, seperti personalia, FO, HRG, GA, admin dll. Machinery, materials, method berkaitan dengan SDM karakteristik bidang kerja process/technics. Market berkaitan dengan bidang kerja marketing, dan money berkaitan dengan SDM karakteristik bidang kerja finance seperti keuangan, pajak, dll.
Iwan juga menjelaskan nilai-nilai utama atau core values yang menjadi pedoman dalam perekrutan, pengembangan, dan evaluasi kinerja pegawai BUMN. Seperti, harmonis, kompeten, amanah, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
“Dunia kerja butuh teamwork, butuh keharmonisan. Kalau kalian masih idealis, dan ngotot siap-siap tersingkir,” katanya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)